OTODRIVER – SPBU swasta sepertinya semakin lancar penayluran BBM ke konsumen, mengingat praktis nama-nama seperti Shell, BP, dan Vivo, serta ExxonMobil punya stok yang memadai sampai akhir tahun 2025.
Karena pihak BP juga sudah akan menerima lagi base fuel untuk pengiriman kedua dari Pertamina Patra Niaga dengan volume sebesar 130 ribu barel.
“Untuk penyaluran tahap kedua, pasokan yang dilayani kepada PT APR (Aneka Petroindo Raya) sebanyak 130 MB dengan total yang disalurkan untuk SPBU-SPBU BP-AKR sejak Oktober sebanyak 230 MB,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, seperti dikutip dari Antara pekan ini, (27/11).
Sebelumnya, Pertamina telah memberikan pasokan BBM kepada SPBU BP-AKR pada bula Oktober 2025 sebanyak 100 ribu barel (MB) base fuel.
Roberth juga menyampaikan secara total sejak pemerintah memberi arahan pelayanan Business to Business (B2B) ke Badan Usaha Swasta, pasokan BBM telah dikeluarkan sebanyak 330 MB yang disalurkan kepada PT APR dan PT Vivo Energy Indonesia, dengan menyerap kargo impor dari Pertamina Patra Niaga.
Proses penyaluran itu diyakinkan lagi oleh Roberth dijalankan dengan niat baik, transparansi, serta sesuai dengan praktik Good Corporate Governance. Pertamina Patra Niaga dan PT APR berkomitmen memastikan ketersediaan BBM, serta distribusi energi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pertamina Patra Niaga sendiri masih terbuka untuk menyalurkan melakukan proses kolaborasi dalam membantu pasokan BBM pengelola SPBU swasta ini dengan menjunjung tinggi mekanisme compliance dan governance secara B2B.
Proses B2B dari sisi jumlah kebutuhan berdasarkan volume permintaan, pelaksanaan tender supplier yang dilakukan dengan aspek GCG dan konfirmasi berulang dengan customer, pelaksanaan join surveyor, sampai dengan mekanisme open book untuk negosiasi aspek komersial dilaksanakan.
Semua berujung pada proses bongkar dilaksanakan dan diterima pengelola SPBU Swasta untuk disalurkan kepada masyarakat.
“Komoditi BBM yang dipasok kepada BU swasta yang dalam hal ini PT APR telah memenuhi seluruh requirements dari APR sebagai bentuk komitmen tindak lanjut atas arahan pemerintah,” kata Roberth lagi.
Sebelumnya, BP mengumumkan telah menerima pasokan bahan bakar minyak (BBM) tahap kedua dari PT Pertamina Patra Niaga untuk menjaga keberlanjutan suplai bagi lebih dari 70 jaringan SPBU-nya.
Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura dalam keterangan resminya (25/11) juga menyampaikan pengadaan kembali bahan bakar BP 92 melalui mekanisme kerja sama antarbisnis atau B2B dengan PT Pertamina Patra Niaga dilakukan secara hati-hati, terukur dan bertanggung jawab setelah seluruh aspek tata kelola, kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta pertimbangan komersial terpenuhi.
Langkah strategis ini, kata dia, merupakan bagian dari upaya BP-AKR untuk memperkuat ketahanan pasokan nasional. (EW)








