Menu



OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
BerandaBerita

Detail PPnBM Baru yang Pakai Acuan Mesin, Efisiensi BBM dan Emisi

Tarif PPnBM baru akan diterapkan dua tahun lagi, akhir Oktober 2021.
Berita
Sabtu, 2 November 2019 14:00 WIB
Penulis : Alfons


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

BACA JUGA

Harmonisasi skema Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor baru telah dirilis. Aturan baru pengenaan pajak untuk barang mewah berupa kendaraan bermotor ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.73 tahun 2019. PP ini menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2013.

Ada delapan Bab dan 47 pasal yang dituangkan dalam aturan PPnBM baru ini. Perubahan paling signifikan dari aturan perpajakan kendaraan roda dua sampai empat ini adalah soal dasar pengenaan tarif PPnBM. Tarif PPnBM tidak lagi berdasar pada bentuk bodi kendaraan, tapi berdasar kapasitas mesin, besaran emisi gas buang dan efisiensi bahan bakarnya. Artinya tidak ada lagi 'diskriminasi' pajak untuk mobil sedan.

Rangkuman singkatnya skema baru ini akan mengelompokan semua mobil penumpang (kapasitas angkut lebih dari 10 orang) berbahan bakar fosil yang kapasitas silindernya di bawah 3.000 cc, akan dikenakan PPnBM antara 15 - 40 persen bergantung konsumsi bahan bakar dan C02 yang dihasilkan. Sebagai informasi tambahan PP No 73 ini baru berlaku dua tahun setelah diundangkan pada 16 Oktober 2019.

Berikut jabaran tarif PPnBM baru untuk kendaraan penumpang dengan bahan bakar per 16 Oktober 2021:
Mesin kurang dari 3.000 cc


- Terkena PPnBM 15% bila, konsumsi bahan bakar lebih dari 15,5 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 150 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 17,5 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 150 gram/km.
- Terkena PPnBM 20% bila, konsumsi bahan bakar lebih dari 11,5 km/liter-15,5 km/liter dan emisi CO2 mulai 150 gram/km sampai 200 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 13 km/liter-17,5 km/liter dan emisi CO2 mulai 150 gram/km sampai 200 gram/km.
- Terkena PPnBM 25% bila, konsumsi bahan bakar mulai 9,3 km/liter-11,5 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 200 gram/km-250 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar mulai 10,5 km/liter-13 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 200 gram/km-250 gram/km.
- Terkena PPnBM 40% bila, konsumsi bahan bakar kurang dari 9,3 km/liter dan tingkat emisi CO2 lebih dari 250 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar kurang dari 10,5 km/liter dan tingkat emisi CO2 lebih dari 250 gram/km.

Mesin 3.000 cc-4.000 cc
- Terkena PPnBM 40% bila, konsumsi bahan bakar lebih dari 15,5 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 150 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 17,5 km/liter dan emisi CO2 kurang dari 150 gram/km.
- Terkena PPnBM 50% bila, konsumsi bahan bakar lebih dari 11,5 km/liter-15,5 km/liter dan emisi CO2 mulai 150 gram/km-200 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar lebih dari 13 km/liter-17,5 km/liter dan emisi CO2 mulai 150 gram/km-200 gram/km.
- Terkena PPnBM 60% bila, konsumsi bahan bakar mulai 9,3 km/liter-11,5 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 200 gram/km sampai 250 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar mulai 10,5 km/liter-13 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 200 gram/km-250 gram/km.
- Terkena PPnBM 70% bila, konsumsi bahan bakar kurang dari 9,3 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 250 gram/km.
Atau untuk mesin diesel atau semi diesel, dengan konsumsi bahan bakar 10,5 km/liter dan emisi CO2 lebih dari 250 gram/km.


Tags Terkait :
Pemerintahan PPnBM Pajak
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Berita
Toyota Berpendapat Kembalinya Relaksasi Pajak Dapat Meningkatkan Kembali Daya Beli Masyarakat Saat Ini

Penjualan otomotif saat ini menurun ketimbang tahun lalu. Banyak faktor penghambatnya, dan menurut TMMIN inilah solusi yang tepat.

1 tahun yang lalu


Berita
Menanti Kebijakan Insentif Penghapusan Pajak Impor CBU untuk BYD

Patut kita nantikan apakah mobil listrik BYD mendapatkan insentif penghapusan pajak impor CBU

1 tahun yang lalu


Berita
PPnBM Baru untuk Mobil Hybrid Dibedakan dengan Mobil Listrik Lainnya

PPnBM mobil hybrid berkisar antara 1,995 persen sampai 30 persen begantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas mesin mobil.

6 tahun yang lalu


Berita
Detail PPnBM Baru yang Pakai Acuan Mesin, Efisiensi BBM dan Emisi

Tarif PPnBM baru akan diterapkan dua tahun lagi, akhir Oktober 2021.

6 tahun yang lalu

Berita
3 Dampak Tarif PPnBM Baru yang Harus Anda Ketahui

Sedan yang tidak lagi didiskriminasi dan LCGC yang mulai dikenai tarif pajak barang mewah.

6 tahun yang lalu


Berita
3 Hal yang Bikin Honda Santai Walau ada PPnBM Baru

Padahal PPnBM yang baru akan membuat harga Brio naik.

6 tahun yang lalu


Berita
Daftar Insentif yang Didapat Mobil Listrik Berdasar Perpres

Yang perlu diingat insentif ini hanya berlaku untuk kendaraan listrik berbasiskan baterai (battery electric vehicle, BEV) dan tidak dapat diterapkan untuk mobil hybrid ataupun plug-in hybrid.

6 tahun yang lalu


Berita
Industri Otomotif Indonesia, Ibarat Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Penjualan mobil nasional sedang tidak baik-baik saja. Ini faktanya.

6 bulan yang lalu


Terkini

Bus
Cititrans Tampil ‘Kalem’ Sambil Terus Tambah Armada

Termasuk operator yang konsisten dengan standar pelayanan tinggi untuk bus AKAP dalam hal kondisi armada dan hospitality

4 jam yang lalu


Berita
Maxus Mifa 9 Jadi Armada GrabExecutive

Tahap awal beroperasi 50 unit sebagai taksi premium pertama bertenaga listrik

5 jam yang lalu


Berita
BMW Tegaskan Untuk Terus Tingkatkan Layanan Purna Jual Berstandar Global

Uji kompetensi teknisi yang berkelajutan juga salah satu jalan untuk peningkatna standar pelayanan ke pemilik kendaraan

6 jam yang lalu


Berita
Veloz Jelajah Nusa, Start Dari Lombok Menuju Wilayah Barat Indonesia

Toyota memulai ekspedisi "Veloz Jelajah Nusa" dari Sirkuit Mandalika. Satu unit Veloz Hybrid EV akan diuji menempuh rute lintas pulau hingga wilayah barat Indonesia.

1 hari yang lalu


Berita
Berawal Dari Mi Instan di Ukraina Kini VinFast Menjadi Pemain EV Global

Siapa yang menyangka bahwa awal mula VinFast ialah membuat Mi Instan.

1 hari yang lalu