BUS-TRUCK - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terus melakukan intensifikasi pengoperasian bus non fosil untuk jaringan rutenya di wilayah Jakarta, dan juga Bodetabek.
Dari sekitar 4.000 unit bus dengan livery warna putih dan biru itu ada 300 unit bus bertenaga listrik. Tahun 2025 sudah dicanangkan ada penambahan 200 unit bus listrik yang segera mengaspal.
Namun kalau untuk big bus sudah pasti tidak ada lagi armada bus diesel maka untuk barisan medium bus masih belum ada sinyalemen untuk dipakai yang versi tenaga listrik.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, yang ditemui di sela-sela ajang GIIAS 2025 (29/7), menyebutkan bahwa keputusan untuk memanfaatkan bus ukuran sedang yang bertenaga listrik di jaringan Transjakarta bergantung pada kesiapan APM bus listrik itu sendiri.
Dijelaskan lagi olehnya, untuk jenis big bus memang sudah lebih dahulu siap dalam berbagai hal teknis seperti yang diminta pihak Dinas Perhubungan Jakarta. Sebut saja soal daya angkut penumpang, durablitas baterai dan motor listrik.
Selain itu soal kesesuaian spesifikasi dengan kondisi lalu lintas Jakarta dan juga tentang layanan servis serta purna jual lainnya. Tentu saja termasuk kesiapan pasokan suku cadang.
Baca juga: Bus Listrik Lokal Sudah Semakin Sempurna
Baca juga: Mikrotrans Kini Diperkuat Armada Isuzu Elf NQR B, Salah Satu Solusi Menurunnya Kemacetan
Bobot baterai paling tidak sudah mendominasi 30 persen sebuah bobot bus listrik secara keseluruhan (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)
Pemakaian bahan ringan sekaligus kokoh serta tahan lama untuk struktur dan bodi bus listrik adalah keharusan (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)
Jika struktur dan bodi bus tidak pakai bahan yang ringan akan mengurangi jumlah penumpang (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)
Ketersediaan sasis bus listrik ukuran medium sudah siap
Sampai saat ini sudah ada sejumlah jenama yang hadir di Indonesia menyediakan bus tenaga listrik ukuran sedang, seperti Hyundai, BYD (VKTR), Golden Dragon (Kalista), maupun Wintrone.
Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rian Erlangga, yang ditemui di sesi yang sama menyebutkan bahwa pihak Isuzu yang saat sudah delivery 35 unit medium bus untuk armada Mikrotrans juga menungkapkan bahwa pihaknya secara global memang punya bus yang bertenaga listrik.
Sebut saja Isuzu Erga untuk big bus, sudah beroperasi di Jepang, dan Isuzu Novociti yang diproduksi di Turki. Namun Rian menyebutkan kalau keduanya belum direncanakan dalam waktu dekat untuk masuk ke pasar Indonesia.
Lebih rinci lagi, belum masuknya bus listrik Isuzu itu karena spesifikasinya memang belum disesuaikan lebih lanjut untuk kondisi di Indonesia. Lebih tepatnya belum seperti yang digariskan pihak Dinas Perhubungan Jakarta dan juga oleh pihak Transjakarta.
Dipungkaskan oleh Syafrin, jika APM yang memiliki line up untuk bus listrik ukuran sedang sudah siap dan bisa memenuhi regulasi maka pihaknya dapat memberikan rekomendasi untuk juga dioperasikan oleh pihak Transjakarta. (EW)
Isuzu Novociti Volt diproduksi di Turki (Foto : Isuzu)
Pihak DCVI ditengarai juga sudah mendatangkan sasis bus listrik merek Mercedes-Benz (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)
Empat kampiun karoseri nasional seperti Laksana, Adiputro, Tentrem, dan New Armada sudah bisa rakit bus listrik berbagai ukuran (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)








