OTODRIVER – Suzuki nampaknya sedang ‘on fire’ di kawasan ASEAN. Setidaknya di Indonesia dan Filipina.
Sejumlah model baru telah masuk daftar rilis, bahkan ada yang sudah dijual massal. Untuk wilayah Indonesia, hadir Suzuki Fronx yang sudah diperlihatkan kepada media di kawasan Karawang, Jawa Barat.
Mobil dengan platform Heartech tersebut merupakan produk global dari Suzuki. Rilis perdana di India, dan Indonsia akan menjadi wilayah ketiga yang dapat giliran rilis perdana.
Nah, satu lagi ada gebrakan Suzuki di wilayah ASEAN yaitu Suzuki Dzire (desire, Red).
Meluncur perdana di bulan April 2025 untuk pasar Filipina. Dilabeli harga 920.000 Peso, sekitar Rp 272 jutaan.
Basisnya dari Suzuki Swift, membuat Dzire dengan spesifikasi dapur pacu Hybrid itu tampil nyata sebagai sebuah compact sedan. Meski begitu tarikan garis desain eksteriornya tidak monoton, bisa disimak mulai dari bonnet sampai buritan.
Lampu depannya berhias modul LED, gril juga enggak ada bau ‘India’ meskipun desainnya dari Suzuki unit India.
Lampu buritannya juga elegan, khas sedan yang lebih mewah.
Interiornya juga tidak mencitrakan sebagai sedan segmen ‘entry level’. Ada layar panel kontrol modern di dasbor, kontrol fungsi AC secara digital, meskipun indikator cluster yang uatam masih ada jarum analog penunjuk kecepatan secrta putaran mesin.
Hal yang terbilang ‘mewah’ lain adalah ada 6 airbag yang melindungi pengemudi dan penumpang.
Saat mundur juga ada kelengkapan kamera serta sensor yang memindai adanya penghalang di sekitar buritan.
Ada dua varian yang dirilis di Filipina; GL dan GLX. Keduanya bertransmisi otomatik CVT.




Mengacu website resmi Suzuki Filipina, dapur pacu kedua varian adalah mesin berkode Z12E 1.200 cc, ada tiga silinder, yang diklaim pihak Suzuki punya akselerasi terbaik di kelasnya sekaligus kemampuan sembur emisi minimal.
Mesin ini punya potensi tenaga maksimal 81,58 PS (5.700 rpm) atau setara 79,89 hp. Torsi paling atasnya yaitu 111,4 Nm (4.300 rpm).
Sedan dengan ground clearance 145 mm itu punya radius putar 4,8 meter.
“Beberapa waktu lalu sebenarnya Dzire mau jadi sedan segmen LCGC,” ungkap sumber Otodriver yang ditemui pada sebuah kesempatan. Namun menurutnya, karena sejumlah pertimbangan teknis soal spesifikasi dan desain akhirnya membuat Dzire hanya berupa produk study bagi Suzuki di Indonesia.
Dipungkaskannya, sejumlah hal yang jadi catatan dari riset lapangan adalah kabin yang kurang lega untuk sebuah mobil bertema sedan. Satu lagi, desain buritannya ‘kurang kena’ bagi konsumen Indonesia.
Saat ditanyakan apakah jika ada perubahan atas catatan-catatan itu maka Dzire akan jadi materi riset lagi buat konsumen Indonesia?
Sang sumber hanya tersenyum sambil berucap.”Kita fokus yang ada sekarang dulu.” (EW)









