OTODRIVER - Mulai bulan November, semua mobil listrik terbaru yang dipasarkan di wilayah Australia harus dilengkapi peranti yang dinamakan Acoustic Vehicle Alerting Systems (AVAS).
AVAS akan mengeluarkan bunyi yang bisa didengar oleh pejalan kaki agar mennegetahui adanya satu monbil listrik yang mendekatinya.
Peraturan yang tercantum di laman Kementerian Infrastruktur, Transportasi, Pengembangan Wilayah, dan Kedaerahan Australia pekan ini (5/11) itu juga berlaku pada kendaraan jenis hybrid maupun hidrogen (fuel cell).
Suara dari AVAS akan muncul saat mobl listrik melaju di kecepatan rendah atau mengalami penurunan kecepatan, termasuk juga ketika akan melintasi pesimpangan jalan serta di area parkir.
Ini merupakan fitur upgrade, ditujukan buat meningkatkan keamanan di sekitaran sekolah, jalan pemukiman, dan lokasi parkir.
Suara itu akan hilang begitu pengemudi menambah kecepatan.
Volume suara dari AVAS diyakinkan tidak lebih bising dari suara mesin pada umumnya. Karena hal yang difokuskan adalah untuk bisa menyadarkan pejalan kaki akan keberadaan sebuah mobil di dekatnya. Terutama bagi penyandang tuna netra dan memiliki penglihatan rendah.
Program ini sejalan dengan regulasi yang dikenal sebagai “Australian Design Rule 113/00” yang ditujukan menekan kecelakan fatal sampai di angka 68 kejadian dan 2.675 angka cidera sampai tahun 2060.
Hal itu sampai dengan menekan tingkat fatalitas dan cidera serius akibat kecelakaan masing-masing 1 dan 75 kejadian tiap tahunnya.
Program nasional itu diproyeksikan akan bisa menyelamatkan masyarakat dari dampak kecelakaan lalu lintas senilai 200 juta dolar Australia atau setara Rp2,1 triliun.
Regulasi keras ini berlaku bagi semua model kendaraan ramah lingkungan yang pertama kali dipasarkan di Australia.
Untuk kendaraan yang sudah dipasarkan sebelumnya juga harus diberi peranti AVAS sampai 1 November 2026.
Peraturan yang sama juga berlaku bagi kendaraan roda dua tenaga listrik maupun hybrid. (EW)
