OTODRIVER - Perang harga tengah berkecamuk di pasar otomotif China. Bahkan disebutkan perang ini cukup brutal dan mengerayang semua segmentasi.
Tak hanya mobil listrik, mobil-mobil berpenggerak mesin konvensional juga terdampak. Para produsen menebar potongan harga secara terus-menerus selama dua tahun terakhir.
Dampak yang kemudian terjadi adalah kualitas kendaraan China perlahan menurun dalam kurun waktu tersebut.
Mengutip dari China Daily, terjadi penurunan kualitas yang menunjukkan bahwa masalah timbul berdasarkan laporan pemilik mobil.
Berdasarkan survey yang dilakukan J.D Power, persoalan penurunan kualitas yang dilaporkan pemilik mobil mengalami peningkatan 229 per 100 kendaraan, atau naik 17 kasus dibandingkan dengan tahun 2024.
Penurunan ini terjadi secara luas, baik terjadi pada merek domestik maupun brand massal, masing-masing melaporkan 18 kasus per 100 mobil. Tak hanya itu, brand premium pun mencatatkan penurunan kualitas dengan 13 kasus per 100 mobil.
Dalam laporan tersebut juga ada masalah cacat desain dan cacat produksi pada beberapa produk. Keluhan soal sistem infotaiment, kursi, dan fungsi bantuan pengemudi menjadi, paling sering ditemui. Keluhan itu juga menyoroti risiko yang ditimbulkan lantaran terburu-buru menambahkan atau mengupgrade fitur digital.
Dalam hal ini, pemilik kendaraan menjelaskan masalah yang sering terjadi seperti pengenalan suara (voice command) tidak akurat, layar sentuh tidak responsif, dan koneksi Bluetooth lemah dan lainnya.
Masih dalam studi yang sama, disoroti adanya kesenjangan yang makin lebar antara permintaan konsumen akan fitur canggih dan kemampuan konsumen untuk memastikan kehandalan produknya.
Pada segmen premium, Land Rover mencatatkan kerusakan tertinggi yakni 208 kasus per 100 mobil. Pada segmen kendaraan massal, ada GAC Honda dan merek domestik seperti Chery mencatatkan rata-rata 220 kasus.
Sementara merek-merek yang tak banyak bermasalah di antaranya Porsche, Cadillac, Dongfeng Honda, GAC Toyota, SAIC Volkswagen, GAC Trumpchi, dan Geely.
Selanjutnya, mobil dengan mesin konvensional justru mengalami keluhan lebih banyak dibandingkan dengan mesin hybrid. (SS)
