OTODRIVER - Pabrikan mobil Isuzu sukses menguasai 30,5 persen pangsa pasar kendaraan komersial Indonesia di 2024. Bahkan tahun ini targer PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) naik ke angka 33,4 persen.
Hal ini dikarenakan adanya pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam 5 tahun ke belakang. Toh demikian, tantangan di tahun 2025 ini tak bisa dianggap remeh.
Misalnya skema pajak seperti PPn dan Opsen yang belum menentu. Serta adanya dampak penurunan daya beli di masyarakat yang terbukti dari turunnya angka penjualan mobil di 2024.
Menanggapi hal tersebut President Director PT IAMI, Yusak Kristian Solaeman mengaku jika pihaknya sudah mengantisipasi lewat beberapa model dan strategi yang akan dilakukan tahun ini.
Misalnya saat Isuzu Traga dihadapkan pada Toyota Rangga. "Apa bakal berpengaruh? Pasti akan pengaruhnya karena ada segmen yang beririsan. Tapi Traga punya payload lebih besar dari Rangga. Secara dimensi, payload dan lainnya secara spek lebih tinggi," ucapnya.
Irisan segmen Traga dan Rangga itu menurutnya akan datang dari konsumen yang penggunaannya tidak 100 persen memaksimalkan payload Traga.
"Itu yang mungkin beririsan dengan Rangga. Di sisi lain, pada Rangga selain usaha, bisa untuk penggunaan privat. Kalau Traga fully comercial," jelasnya.
Hal ini membuat Traga tetap unggul di segmen yang konsumennya memakai mobil untuk fully commercial. Traga sendiri menurut Yusak merupakan salah satu senjata Isuzu untuk mencapai target penjualan.
Dalam setahun ada 15.000 unit Traga yang terjual. Dirinya menyebut kunci di ketangguhan Traga, karena mobil ini dikembangkan khusus di Indonesia. Sehingga sudah sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kemudian untuk pasar yang dimasuki produk China, pihaknya sudah masukan itu dalam hitungan dalam menjaga achivement mereka tahun ini.
"Kami sudah perhitungkan hal itu. Tapi kami belum tahu, apakah (mereknya) akan banyak seperti segmen passenger car. Tapi di hitungan kami sudah masuk ke strategi," ucapnya.
Untuk menghadapi brand Tiongkok, pihaknya mencoba untuk lebih agresif dalam pertumbuhan pasar. Selain itu Isuzu juga memanfaatkan network yang sudah jauh lebih banyak.
"Dan mekanik yang mengenal produk kami juga lebih banyak, selain itu kami yakin jika produk kami lebih reliable. Kuncinya ada di kehandalan (kendaraan) dan aftersales, sehingga bisa menjaga kepuasan konsumen Isuzu," papar Yusak. (IP)