OTODRIVER - Regulator di Tiongkok dikabarkan akan segera melarang adopsi fitur gagang pintu tersembunyi, fully retractable, di semua kendaraan yang dibuat dan diedarkan. Alasan yang dikemukakan adalah didapatinya potensi malfungsi yang berbahaya saat kondisi darurat.
Seperti dikutip dari laman Carnewschina, saat ini regulator dan seluruh institusi teknis serta perwakilan industri otomotif Cina sedang intensif membahas soal itu.
Secara prinsip, tanpa mengurangi kreativitas desain, model gagang pintu yang semi-retractable dan yang konvensional adalah desain yang akan disetujui boleh diadopsi di sebuah model kendaraan. Hal ini juga akan berlaku pada semua jenis kendaraan bertenaga listrik.
Betapa seriusnya persoalan ini, aturan baru soal larangan desain gagang pintu yang tersembunyi itu dikebut harus bisa selesai pada bulan September ini.
Pelaksanaannya akan diberi jeda penyesuaian selama satu tahun untuk meudian harus dijalankan secara efektif pada bulan Juli tahun 2027.
Dalam proses pembahasan soal isu yang sama juga disentuh isu lain soal fitur automatic unlocking mechanism yang harus berfungsi di segala kondisi darurat seperti saat kecelakaan. Tujuannya untuk menghilangkan potensi penumpang terjebak di dalam kendaraan saat kondisi berbahaya.
Ada catatan dari China Insurance Safety Index (C-IASI), saat uji tabrak, gagang pintu model pop-out punya persentase bisa dibuka sebesar 67 persen. Berbanding dengan 98 persen pintu dengan model mekanis yang bisa dibuka setelah uji tabrak.
Bergegasnya regulator otomtoif di Tiongkok soal gagang pintu itu juga berdasarkan masukan dari pembeli mobil di sana soal tidak maksimalnya fungsi gagang pintu tersembunyi.
Nilai plus gagang pintu tersembunyi
Sebenarnya dipilihnya desain tersembunyi untuk gagang pintu itu karena adanya manfaat dari soal aerodinamika serta reduksi bobot.
Berdasarkan data dari pabrikan mobil Negeri Tirai Bambu itu, jika ada reduksi sebesar 0.01 Cd (Coefficinet drag) atau diisitilahkan sebagai hambatan angin bisa mengurangi konsumsi energy. 0,6 kWh per 100 kilometer.
Dari segi bobot komponen, pemakaian modul konvensional rata-rata akan menambah beban 7-8 kilogram di bobot keseluruhan dari mobil.
Persoalan soal gagang pintu ini memang tak sesederhana yang dibayangkan. Pilihan gagang pintu yang berfungsi secera elektronik ternyata tiga kali lebih mahal nilainya dibandingkan gagang pintu konvensional.
Begitu juga soal durabilitasnya, diperoleh data bahwa ada 12 persen mobil listrik di Cina yang beredar dengan catatan kerusakan pada model gagang pintu otomatis tersebut. (EW)
