Terhitung pada bulan Agustus lalu, jumlah bus listrik dengan merek asal Tiongkok sudah berada di angka 5.900 unit. Sebarannya ada di 41 kota yang berada di 12 negara kawasan Amerika Selatan itu. Sebagaimana termaktub dalam laporan E-Bus Radar.
Kondisi itu jelas mencenganngkan, karena kehadsiran bus-bus tenaga listrik asal Tiongkok di benua Amerika bagian Selatan itu efektif baru terjadi di tahun 2020. Didorong oleh program Zero Emission Bus Rapid-deployment Accelerator (ZEBRA) yang dijalankan di berbagai kota di sana.
Dalam catatan yang sama sampai bulan Juli tahun ini, BYD mendominasi penjualan unit bus listrik dengan angka 2.600 unit. Disusul oleh Foton dan Yutong. Masing-masing bisa laku sebanyak 1.380 dan 840 unit.
Kota Santiago, ibu kota Chili, juga didapati merupakan kota yang paling banyak menyerap bus listrik asal Tiongkok. Populasinya ada 2.480 unit. Umumnya bermerek Foton (1.338 unit), kemudian BYD (791 unit). Yutong sendiri mengirimkan 214 unit di bulan Agustus lalu.
Dari sisi negara, Chili menjadi paling banyak beroperasi bus listriknya dimana terdapat 2.659 unit. Kemudian Kolombia yang telah beroperasi 1.590 unit bus listrik, 1.547 unit bermerek BYD serta beroperasi di kota Bogota.
Hal yang cukup mengejutkan, meski bertetangga langsung dengan Amerika Serikat, namun Meksiko juga telah dimasuki bus listrik merek Tiongkok sebanyak 649 unit. Kemudian masih ada Brazil yang juga telag diperasikan sebanyak 602 unit bus listrik dari negara Tirai Bambu itu.
Baca juga: Toyo Tires Rilis Ban Khusus Untuk Truk Listrik
Baca juga: Truk Listrik Mercedes-Benz Akan Rilis Di Indonesia Tahun 2025?
Di Indonesia, masuknya bus listrik asal Tiongkok secara utuh sudah mulai 'dikeluhkan' karoseri lokal
Di negara manapun, pabrikan bus Cina juga menyodorkan paket ekosistem kelistrikan yang lengkap dalam pembelian unit bus listrik mereka