OTODRIVER – Perjalanan bus listrik sebagai armada antar kota antar provinsi (AKAP) kini mulai memasuki babak baru. Di mana PO Sumber Alam menguji coba operasional bus listrik merek Higer pada rute Bekasi–Jogjakarta
Didukung oleh KALISTA, selaku penyedia ekosistem kendaraan listrik (EV) komersial dengan solusi end-to-end, bus yang memiliki kapasitas 40 penumpang konfigurasi kursi 2-2 bisa beroperasi layaknya bus bermesin konvensional.
"Ini adalah uji coba tahap ketiga yang berlangsung hingga akhir Oktober 2025," ucap GM PO Sumber Alam, Boy Setyadi pada OTODRIVER.
Perjalanan perdana ini dimulai dari Pool Pondok Ungu, Bekasi, pada Rabu (14/8) pukul 10.00 WIB dan tiba di Jogjakarta pada Kamis (15/8) pukul 00.04 WIB.
Interior Bus Listrik PO Sumber Alam (Foto : Otodriver/Ilham Pratama)
Perjalanan dimulai dengan kondisi baterai terisi 95 persen. Pada pukul 12.00, bus tiba di Rumah Makan Taman Selera, Cikamurang, dengan sisa daya 60 persen.
Di titik ini dilakukan pengisian pertama menggunakan fasilitas charger Invi berdaya 200 kW. Proses pengisian berlangsung hingga pukul 13.27 dengan hasil 91 persen. Total energi yang masuk tercatat 102.56 kWh.
Perjalanan kembali dilanjutkan hingga titik pengisian daya kedua di Rest Area Sumber Alam, Ajibarang, sekitar pukul 17.45 WIB dengan sisa 38 persen.
Pengecasan Bus Listrik PO Sumber Alam (Foto : Otodriver/Ilham Pratama)
Di sini bus berhenti 55 menit untuk pengecasan sekitar 154,2 kWh dari posisi 35 ke 85 persen. Setelah itu, bus singgah di Pool Kutoarjo pada pukul 22.00 untuk istirahat sebelum melanjutkan perjalanan.
Akhirnya, bus tiba di Pool Jogjakarta pada pukul 00.04 dini hari dengan sisa daya 41 persen, yang kemudian diisi kembali hingga penuh di pool PO Sumber Alam.
Kesimpulan dalam perjalanan ini, bus listrik ini nyaman karena sudah dilengkapi pendingin udara (AC) penuh serta suspensi udara yang membuat perjalanan lebih halus.
Suasana kabin juga terasa lebih senyap karena minim getaran mesin, sehingga penumpang dapat beristirahat dengan lebih nyaman.
Kelistrikan Bus Listrik PO Sumber Alam (Foto : Otodriver/Ilham Pratama)
Dari sisi harga, tiket perjalanan ditawarkan dengan tarif Rp170 ribu. Tarif ini dianggap cukup terjangkau untuk rute panjang antarprovinsi.
Meski nyaman dan ramah lingkungan, perjalanan bus listrik ini membutuhkan waktu tempuh sekitar 12 jam (dalam kondisi perjalanan normal). Terkait rute operasional yang memang mengikuti jalur resmi divisi Patas PO Sumber Alam, yakni via Bumiayu, Kebumen dan Kutoarjo. Kondisi ini membuatnya kurang cocok bagi penumpang yang ingin mengejar waktu.
Bahkan saat diuji bersama awak media, perjalanan molor ke 14 jam, karena banyak melakukan perhentian untuk sekadar beristirahat, atau buang air. Yup, armada ini tidak menyediakan toilet. Sehingga penumpang wajib manfaatkan waktu pemberhentian sebaik-baiknya.
Bus Listrik PO Sumber Alam (Foto : Otodriver/Ilham Pratama)
"Soal waktu tempuh, kami tidak mengubah jarak dan rute perjalanan operasional PO Sumber Alam," kata Maura Rinjani, Marketing Manager Kalista, selaku pihak yang menghadirkan solusi ekosistem bus listrik PO Sumber Alam.
Meski demikian, perjalanan Bekasi–Jogjakarta ini menjadi salah satu upaya awal penerapan bus listrik sebagai armada AKAP di Indonesia.
Jika infrastruktur pengisian daya semakin berkembang dan teknologi baterai semakin efisien, bus listrik berpotensi menjadi pilihan utama transportasi jarak jauh yang ramah lingkungan di masa mendatang. (IP)








