OTODRIVER- PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan bahwa kargo bahan bakar minyak (BBM) yang diimpor untuk badan usaha pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta masih menunggu kesepakatan negosiasi.
"(Untuk badan usaha) masih menunggu final (negosiasi), kalau kargo pesanan Pertamina sudah sesuai jadwal," ujar Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, pekan ini (13/10).
Roberth, seperti dikutip dari Antara, juga menyampaikan hingga saat ini masih bernegosiasi dengan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP).
Baik pihak Pertamina Patra Niaga, Vivo, dan BP sebelumnya sudah sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.
Tahapan pembahasan di antara mereka soal impor bahan bakar tersebut akan membahas hal-hal seperti kesepakatan perihal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga good corporate governance (GCG) dan regulasi, seperti pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan dan sejenisnya.
Dari tahapan tersebut masih akan berlanjut ke pembahasan lebih detail tentang pengadaan untuk kemudian masih akan diteruskan pembicaraan tentang aspek komersial dan inspeksi bersama yang akan dilakukan.
Pihak Pertamina Patra Niaga akan banyak berperan dalam hal penyediaan bahan bakarnya.
"Selanjutnya, tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar pekan ketiga Oktober," kata Roberth mengisyaratkan.
Dijabarkan lagi oleh Roberth, untuk pengiriman kargo bahan bakar untuk Vivo dan BP melalui Pertamina Patra Niaga akan dilakukan dalam satu paket yang sama.
Sementara itu, penyedia BBM swasta lain seperti Shell dan Exxon masih belum melanjutkan pembicaraan untuk topik yang serupa. Dikabarkan pihak Shell di Indonesia masih melakukan koordinasi dengan pihak kantor pusat mereka di London, Inggris.
Untuk pihak Exxon sendiri juga masih akan mencermati keberadaan stok bahan bakar mereka untuk kebutuhan bulan November depan. Karena stok mereka disebutkan masih di tingkat yang memadai. (EW)









