OTODRIVER – Pasar otomotif Indonesia sepanjang 2025 diproyeksikan masih menghadapi tantangan berat. Persaingan semakin ketat dengan masuknya banyak merek baru, sementara daya beli konsumen belum sepenuhnya pulih.
Kondisi ini turut memengaruhi kinerja MG Motor Indonesia, meski pabrikan asal Inggris tersebut tetap optimistis menatap 2026 dengan strategi produk dan inovasi baru.
Pada 2025, MG Motor Indonesia tidak banyak menghadirkan model benar-benar baru. Penyegaran produk hanya dilakukan pada beberapa varian, seperti MG 4 EV Max serta MG Cyberster dengan pilihan warna baru.

“Pasar otomotif Indonesia di 2025 masih cukup menantang dan kompetitif. Secara industri, penjualan mengalami tekanan dan MG juga merasakan hal yang sama,” ujar Hary Kurniawan, Head of Marketing MG Motor Indonesia.
Penurunan kinerja penjualan MG pada 2025 disebut sejalan dengan tren industri otomotif nasional. Meski demikian, MG menegaskan tetap menjaga momentum dengan mempersiapkan strategi jangka menengah hingga 2026.
Memasuki 2026, MG Motor Indonesia akan tampil lebih agresif. Perusahaan menargetkan peluncuran lebih dari empat model baru, yang seluruhnya akan berstatus CKD (Completely Knocked Down) dan diproduksi secara lokal di Indonesia.
“Di 2026 kami menyiapkan lebih dari empat produk baru. Model-model tersebut akan mencakup ICE, PHEV, EREV, hingga EV, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan momentum yang tepat,” jelas Hary.

Salah satu model yang telah dikonfirmasi adalah MG S5, yang dijadwalkan meluncur pada kuartal pertama 2026. Model ini akan memiliki tingkat TKDN minimal 40 persen, sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Selain itu, MG juga masih melakukan studi pengembangan EV MPV 7-seater, guna menyesuaikan dengan karakter konsumen Indonesia yang membutuhkan kendaraan listrik berkapasitas besar untuk keluarga.
MG Motor Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengikuti seluruh kebijakan pemerintah, terutama terkait insentif kendaraan listrik dan aturan TKDN.
“Fokus kami adalah memastikan seluruh produk yang dipasarkan memenuhi regulasi TKDN yang berlaku,” tegas Hary.
Terkait strategi harga, MG belum mengungkapkan secara detail kemungkinan reposisi harga produk. Namun, MG menegaskan akan tetap menawarkan value terbaik bagi konsumen, khususnya di tengah kompetisi yang semakin ketat.
Saat ini, MG Motor Indonesia memanfaatkan fasilitas produksi SGMW di Cikarang dengan kapasitas mencapai 50.000 unit per tahun. Kapasitas tersebut akan dioptimalkan untuk mendukung peluncuran berbagai model baru pada 2026.

Untuk komposisi penjualan, MG memproyeksikan bahwa MG 4 EV masih akan menjadi kontributor terbesar pada 2025, dengan porsi sekitar 50 persen dari total penjualan, disusul oleh ZS EV.
“Segmen EV masih menjadi tulang punggung MG di Indonesia, dan MG 4 EV diprediksi tetap menjadi model dengan kontribusi terbesar di tahun ini,” tutup Hary. (RA)
#mg #mg-motor-indonesia #mobil-baru-mg #harga-mg #fitur-baru-mg










