OTODRIVER - Atas undangan GWM Indonesia, kami berkesempatan untuk merasakan serangkaian test pada GWM Haval Jolion Ultra langsung di tempat perakitannya di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, (02/06).
“Kami ingin menunjukkan kemampuan dan kualitas mobil berserta dengan fitur yang ada pada Haval Jolion Ultra,” tutur Strategi & Marketing Director GWM Indonesia, Martina Danuningrat saat ditemui di fasilitas yang juga menjadi tempat perakitan Mercedes Benz, di mana baik GWM maupun Mercedes-Benz bernaung di bawah Inchcape Indonesia.
“Haval Jolion Ultra merupakan SUV yang syarat dengan teknologi dan dibuat dengan standar keselamatan serta kenyamanan dengan kualitas global,” sambung wanita yang akrab disapa Tina ini.
“Jolion Ultra merupakan mobil yang punya fitur lengkap di kelasnya. Salah satu yang menonjol ada ADAS (Advance Driving Assistance System) yang terdiri atas 20 fitur,” jelas After Sales & Customer Service Director, Putra Samiaji dalam presentasinya.
“Mobil ini dilengkapi dengan mesin yang bertenaga sekaligus ramah lingkungan. Ia pun punya handling yang cukup baik,” sambung Putra.
Pada kesempatan ini, GWM Indonesia memberikan empat rangkaian pengetesan yang dirancang untuk menguji kinerja dan teknologi mobil ini.
Test akselerasi dan launch control
Test pertama adalah uji akselerasi. Pada kesempatan ini kami sekaligus menjajal fitur launch control. Biasanya fitur launch control hanya ditemui pada mobil performa tinggi yang dirancang untuk memaksimalkan akselerasi dari posisi diam.
Sistem launch control akan membatasi putaran berlebih pada ban yang menyebabkan ban kehilangan traksi saat launch control diaktifkan, traksi yang disalurkan ke ban akan lebih optimal dan mobil bisa berakselerasi dengan baik.
Saat dicoba, Jolion yang dibekali dengan mesin berdaya 187 hp dan torsi 375 Nm mampu berakselerasi dengan lebih sigap dan cepat tanpa gejala spin.
Lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan launch control. Kami tidak melakukan pencatatan waktu dalam akselerasi ini. Namun cukup bisa kami rasakan perbedaannya.

Test Manuver
Pengetesan manuver ini dilakukan untuk memutari jalur yang berbentuk lingkaran besar dan kecil. Di sini, kecepatan yang dibutuhkan tak lebih dari 35 km/jam.
Kombinasi memutar lingkaran besar dan kecil ini untuk merasakan bagaimana body roll dari sebuah mobil.
Saat memasuki lingkaran kecil dengan kecepatan konstan mobil akan menjajaki radius putar yang lebih kecil, artinya mobil akan bermanuver lebih tajam walau dengan kecepatan yang sama.
Pada test ini, Jolion menunjukkan kinerja sasis dan juga kaki yang cukup optimal. Gejala limbung yang biasa terjadi pada sebuah SUV dapat ditekan secara maksimal. Gerakan mobil pun relatif presisi dan mudah dikendalikan.

Test blind driving
Test blind driving ini sepenuhnya mengandalkan tampilan kamera 360 yang ada pada sistem infotainment Jolion Ultra. Sesuai dengan namanya, peserta diberi tantangan untuk dapat melakukan di mana semua kaca mobil ditutup sehingga tak bisa melihat keluar.
Layar 12,3 inci pada dasbor menjadi mata yang mengawasi kondisi kiri, kanan, depan, belakang dan pergerakan mobil.
Tampilan visual kamera 360 pada Jolion Ultra ini pun bagus dan jernih sehingga sangat membantu melihat kondisi luar dari dalam kabin.
Test smart evade
Test ini berupa uji pengereman otomatis. Dalam kesempatan ini mobil dijalankan dengan kecepatan 30-40km/jam dan diarahkan menuju sebuah boneka manekin.
Sistem pengereman otomatis ini mengkaryakan dua fitur ADAS yakni Forward Collision Warning (FCW) yang memberi peringatan kepada pengemudi jika ada potensi benturan dengan kendaraan, pejalan kaki atau obyek asing yang ada di depan dalam wujud alarm.
Apabila pengemudi tidak merespons peringatan dari sistem FCW, maka fitur Automated Emergency Braking (AEB) akan mengambil alih dan melakukan pengereman secara otomatis.
Sistem ini bekerja dengan mengandalkan sensor ultra sonic yang disematkan di balik bumper depan. (AB)








