OTODRIVER – Mengajak hewan peliharaan bepergian dengan mobil kerap menjadi tantangan tersendiri bagi para pemiliknya. Selain menjaga kenyamanan saat di jalan, aspek keamanan juga menjadi faktor utama yang harus diperhatikan.
Hal ini disampaikan oleh drh. Rajanti, dokter hewan sekaligus animal communicator yang kerap menangani perilaku dan psikologi hewan peliharaan.
Menurutnya, banyak pemilik hewan peliharaan yang tidak sadar bahwa membuka kaca mobil saat berkendara justru bisa berbahaya bagi anabul, sebutan sayang untuk hewan kesayangan.
“Anabul tipe nature itu biasanya senang lihat-lihat ke luar, apalagi kalau angin masuk. Tapi ini justru berisiko,” jelas drh. Rajanti.
Dirinya mencontohkan sebuah kasus di mana seekor anjing ras besar meloncat keluar dari mobil karena panik saat melihat kucing di pinggir jalan.
“Naluri mereka kuat. Saat panik, mereka bisa lompat secara refleks. Ini pernah menyebabkan cedera parah. Jadi sebaiknya jangan buka kaca mobil. Anabul harus dijaga ketat atau dipantau selama perjalanan.”
Lebih lanjut, drh. Rajanti menekankan bahwa kenyamanan dan keselamatan berkendara bukan hanya untuk manusia, tapi juga penting bagi hewan peliharaan. Suara mesin, getaran, hingga perubahan suhu bisa sangat memengaruhi kondisi psikologis hewan.
“Hewan itu sensitif dengan bunyi dan getaran. Mobil dengan kabin kedap suara seperti Subaru itu membantu banget. Karena mesinnya halus dan minim getaran, karena teknologi boxer enginenya bikin anabul lebih tenang selama di jalan,” katanya.
Rajanti juga mengingatkan bahwa perilaku panik bisa muncul dari rasa tidak nyaman dalam kabin, terutama jika kendaraan memiliki suspensi yang keras.
“Sama seperti manusia, suspensi mobil yang nyaman bisa mengurangi stres pada hewan. Terutama kucing, mereka itu sensitif sekali. Kalau kondisi kabin bising dan tidak stabil, mereka jadi gelisah.”
Dari sisi keamanan, ia menyarankan agar hewan peliharaan tidak dibiarkan bebas bergerak di dalam mobil.
“Kalau terjadi rem mendadak, anabul bisa terlempar. Untuk ukuran kecil seperti kucing, itu bisa menyebabkan patah tulang. Jadi penting banget pakai seat khusus atau harness. Ini bukan soal gaya-gayaan, tapi demi keselamatan mereka,” tegasnya.
Bagi pemilik hewan yang ingin bepergian dengan anabul, Rajanti menyarankan beberapa hal penting. Salah satunya jangan buka kaca, gunakan alat pengaman seperti carrier atau harness, dan pilih kendaraan dengan kabin yang nyaman serta minim gangguan suara dan getaran.
“Intinya, pahami karakter hewan kita dan antisipasi segala risiko di jalan. Jalan-jalan bareng anabul harusnya menyenangkan, bukan jadi sumber bahaya,” tutupnya. (IP)
