Menu


Terhubung Bersama Kami

OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Bustruck.id. All rights reserved.
BerandaMobilityTruk

Tragedi Truk ‘Rem Blong’ Di Slipi, Apa Beda Mengantuk Dan Microsleep?

Truk
Minggu, 1 Desember 2024 10:00 WIB
Penulis : Erie W. Adji
Pramudi mengantuk berakibat fatal


BUS-TRUCK - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menetapkan sopir truk berinisial AZ (44) sebagai tersangka kasus tabrakan beruntun yang menewaskan dua orang di lampu merah Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa (26/11).

Dalam keterangannya,  Dirlantas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Latif Usman memberikan keterangan bahwa pramudi truk nahas itu dalam kondisi mengantuk sehingga menerobos lampu merah. 

Ngantuk dan Microsleep

Kalau sebelumnya jika ada kendaraan besar yang mengalami kecelakaan karena pramudi mengalami microsleep, lalu apa bedanya dengan kenjadian serupa degan pramudi yang mengantuk?

“Mengantuk itu episode kedua dari microsleep, jadi turunannya adalah; pertama gejala mengantuk, kedua mengantuk itu sendiri, baru yang ketiga adalah microsleep. Microsleep itu sebenarnya letih yang berlebihan, ketika pengemudi mengantuk itu masih bisa disiasati tetapi jika terus menerus diabaikan ujungnya microsleep,” jabar Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.

BACA JUGA

Dihubungi langsung pekan ini (29/11), Sony meyebutkan juga jika seorang pramudi mengantuk maka semua organ tubuh melemah. Dengan begitu faktor kecepatan, reaksi maupun respon ikut menurun,"Microsleep itu sebaliknya, tubuh tidak tidur tetapi otak yang tertidur.” 

Menurutnya keduanya merupakan hasil dari upaya memaksakan diri, sehingga mengabaikan soal kelelahan.

Hal yang sangat membahayakan, munculnya microsleep itu tidak terasa, oleh karena itu sangat disarankan jika sudah ada gejala mengantuk hendaknya berhenti mengemudi untuk beristirahat atau melakukan upaya penyegaran tubuh. 

Dalam perjalanan panjang yang biasa dijalani pramudi kendaraan komersial, menurut Sony, perlu mewaspadai datangnya microsleep yang umumnya akan muncul di hitungan jam ke-7 hingga ke-9. “Tetapi gejala terhadap masing-masing orang beda-beda ya. Tergantung kondisi saat istirahat sebelumnya, kondisi fisik, psikologi maupun mood,” urai Sony lagi sambil mengingatkan juga bahwa microsleep bisa juga datang lebih cepat dari rentang waktu tadi. 

Mengonsumsi minuman seperti kopi ataupun suplemen yang kerap dilakukan pramudi kendaraan komersial, menurut Sony sebenarnya merupakan upaya sementara. “Mengantuk itu salah satunya akibat kurangnya supply oksigen ke otak, jadi menanggulanginya harus dengan me-refresh otot, otak dan syaraf, atau sekalian istirahat tidur,” wantinya lagi. 

Istirahat sejenak setelah mengemudi, maksimal, selama tiga jam nonstop semestinya disadari oleh banyak pramudi. Jika dilakukan dengan rentang waktu yag lebih pendek lagi sebenarnya lebih baik, terlebih jika diselingi kesempatan istirahat yang optimal.

Pilihan Commentary Driving

Upaya-upaya pencegahan mengantuk tadi memang tidak mudah, namun menjadi sangat penting karena pramudi kendaran komersial sejatinya juga akan menghadapi kondisi selama perjalanan yang tidak mudah juga. 

Selain beristirahat, Sony juga mengungkapkan satu cara untuk terjaga saat mengemudi, “Melakukan teknik commentary driving.” Ini merupakan  teknik mengemudi sambil berbicara atau bergumam sembari mengamati potensi bahaya yang mungkin terjadi saat kendaran berjalan hingga sampai di tujuan. 

Teknik ini merupakan bagian dari defensive driving, bisa dijadikan usaha meningkatkan kewaspadaan dan mencegah kantuk saat berkendara. Mejaga agar konsenterasi mengemudi tetap terjaga. 

Namun tetap perlu diingat, mencegah kantuk itu bukan tindakan menghilangkan kantuk itu sendiri. (EW)

Baca juga: Microsleep Kembali Renggut Korban. Waspada Tanda-Tandanya

Baca juga: Untuk Kesekian Kalinya, Jangan Abaikan Microsleep Dan Ngebut Di Bahu Jalan  


Tags Terkait :
Truk Tabrakan Beruntun Slipi Tewas Tersangka
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Japan Mobility Show 2025
Artikel Terkait


Truk
Tragedi Truk ‘Rem Blong’ Di Slipi, Apa Beda Mengantuk Dan Microsleep?

9 bulan yang lalu


Truk
Luar Biasa, Truk Rem Blong Minta Darah Lagi !!

9 bulan yang lalu


Truk
Pasca Laka KM 92 Tol Cipularang, Kemenhub Akan Panggil Para Bos Truk

9 bulan yang lalu


Truk
Inilah Kisah Klasik Penyebab Rem Blong Kendaraan Besar

11 bulan yang lalu


Berita
Kecelakaan Beruntun Halim Libatkan Kona Electric, Bukti Mobil Listrik Aman Terhadap Tabrakan

1 tahun yang lalu


Berita
Laka Beruntun Di GT Halim, Akibat Sopir Truk Yang Nekad

1 tahun yang lalu

Berita
Laka Beruntun Di GT Halim: Sopir Truk Spontan Berbuat Nekad?

1 tahun yang lalu


Berita
Akibat Kabut Tebal, 200 Mobil Tabrakan Beruntun

2 tahun yang lalu


Terkini

Truk
Isuzu Siapkan Traga Spesifikasi Khusus Indonesia

14 jam yang lalu

Truk
Isuzu Terus Membangun Ekosistem Industri Otomotif Bersama UMKM

1 hari yang lalu


Truk
Mitsubishi Fuso Hibahkan Truk Untuk SMK Di Bali

1 hari yang lalu


Van
Lexus Van 6 Wheel, Bagi Yang Mau Karakter Ultra Eksklusif

1 hari yang lalu


Bus
Tarif Transjakarta Akan ‘Naik’ Jadi Rp5.000

1 hari yang lalu