OTODRIVER - BYD baru resmi melepas produknya di Indonesia pada Juni 2024. Namun terhitung hingga Desember pabrikan ini muncul sebagai penjual EV terbesar di Indonesia. Belum setahun, namun cukup 7 bulan untuk pencapaian tersebut.
Berdasarkan data Gaikindo, wholesales BYD ada di angka 15.429 unit yang menjadikannya sebagai penjual Baterai Electric Vehicle (BEV) murni terbanyak di tanah air. Ia berhasil melibas wholesale BEV Wuling (ABC Story) yang berada di angka 13.117 unit dan juga Chery (Omoda E5 dan J6) yang berada di angka 5.010 unit.
Sekaligus mencatatkannya sebagai penghuni urutan 11 penjual mobil terbanyak di Indonesia.
Pabrikan yang bermarkas besar di Shenzhen ini memperkenalkan tiga model sekaligus yakni Seal, Atto 3 dan Doplhin di pasar Indonesia pada Januari 2024.
Keran pemesanan pun mulai dibuka pada Februari di tahun yang sama dan mencatatkan animo yang cukup menggembirakan. Sebagai informasi, ketiga model ini masuk ke Indonesia dalam skema CBU (competely built up) dan dikirim utuh dari China.
Tapi dalam perjalanan BYD tak selalu mulus. Hingga April 2024 BYD belum bisa mendeliver mobil-mobilnya sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Beberapa persoalan seputar proses dan prosedur dituding sebagai penyebabnya.
Baru kemudian pada Juli 2024, seribu unit BYD berhasil dikirimkan ke konsumen dan kemudian disusul pengiriman selanjutnya.
Model ke empat yakni BYD M6 mulai diperkenalkan pada GIIAS 2024 tepatnya pada 17 Juli 2024. MPV BEV ini cukup mengejutkan lantaran mobil 6 atau 7 seater ini mulai dijajakan di angka Rp 379juta. Dan mobil ini mendulang sukses dan penjualannya berada di atas kakak-kakaknya. Terhitung sampai Desember 2024, BYD M6 mencatatkan wholesales di angka 6.124 unit. M6 langsung jadi penyumbang terbesar penjualan BYD dan menempatkan BYD Seal di urutan kedua dengan angka 4.828 unit.
Dalam pidatonya, Liu Xueliang menambahkan bahwa pihaknya tidak akan berhenti untuk terus melakukan inovasi untuk pasar. ”Kami akan bawa lebih banyak model baru lagi pada tahun 2025 ini,” tutupnya. (SS)