OTODRIVER – Toyota acap kali jadi sasaran kritik sebagai pabrikan yang setengah hati masuk ke dunia mobil listrik. Walaupun hal itu sudah terbantahkan dengan rilis Toyota Hilux terbaru yang tidak lagi pakai mesin fosil.
Namun di saat yang bersamaan muncul program untuk membuat GR Corolla bermesin V8 dengan potensi daya puncak 400 hp.
Dikutip dari laman Autodrive.com (12/11), Chief Technology Officer Toyota Motor Corporation, Hiroki Nakajima, menyebutkan, ”Menurut pendapat pribadi saya, Toyota Motor Corporation seharusnya akan terus membuat mesin-mesin (ICE) sampai akhir masa.”
Ditemui di sela ajang Japan Mobility Show 2025 beberapa waktu lalu, Nakajima-san juga menegaskan bahwa Toyota akan jadi perusahaan terakhir yang bisa membuat mesin fosil.
Ini selaras dengan penegasan yang juga berkali-kali diungkapkan oleh sang Chairman, Akio Toyoda, bahwa membuat produk yang rendah emisi tidak berarti menghentikan produksi mesin pembakaran internal.
Lebih dari itu, masih menurut Hiroki Nakajima, opsi untuk menghadirkan mesin rendah emisi bahkan nol emisinya ternyata bisa ditempuh lewat pemakaian bahan bakar sintetik. “Masih banyak sekali pemilik mobil yang menginginkan bisa mendengar derum mesin dalam berkendara.
Ungkapan itu juga diimbuhi oleh Takashi Uehara, orang nomor satu di divisi pengembangan mesin Toyota yang juga menyebutkan kalau mesin pembakaran internal masih punya banyak sekali peluang untuk jadi produk ramah lingkungan.
Misalnya dalam membuat mesin memanfaatkan bahan aluminium daur ulang, serta memadukan kinerja mesin ICE dengan pasokan daya listrik dari baterai.
Dipungkaskan oleh Nakajima, Toyota tidak melihat kalau era mesin konvensional sudah berada di akhir masanya. Justru tantangannya adalah menghadirkan spesifikasi yang akan membuat mesin pembakaran internal lebih sempurna lagi performanya. (EW)
