OTODRIVER – Cat adalah identitas individual dari sebuah mobil yang dihasilkan dalam satu proses produksi di dalam pabrik.
Pilihan warna yang disodorkan ke calon pembeli merupakan rangkuman riset yang mendalam atas minat serta orientasi visual sekaligus karakter pribadi dari calon pembeli.
Dari laman Mitsubishi Motors, pengecatan merupakan rangkaian proses panjang. Riset, perencanaan, desain, tahap engineering, pembuatan purwa rupa atau prototype, pengetesan, tahap prduksi itu sendiri, logistik, sampai ke muara dimana ada saluran penjualan ke pembeli.
Semuanya oleh Mitsubishi ditangani oleh para kampiun otomotif dengan label sebagai pakar otomotif.
Salah satunya Kenji Suzuki yang menjadi salah satu “dewa cat” di pabrikan yang berkantor pusat di Tokyo itu. Suzuki-san mengawali karier di Mitsubishi pada tahun 1991 sebagai teknisi di bagian perakitan, tepatnya sebagai anggota sealer team.
Kariernya menanjak di tahun 2001 sebagai team leader, tahun 2011 dihabiskan sebagai section chief. Tahun 2018 ia dapat mandat sebagai “Master Trainer” yang diperolehnya lewat beragam tahapan formal dan tentu saja setiap tahap harus dilalui juga dengan banyak pengetesan internal.
Bagi Mitsubishi Motors, Kenji Suzuki merupakan orang keempat yang level dewa dalam soal pengecatan dengan berbagai kegiatan serta proses ikutannya.
Kenji Suzuki menjelaskan dalam proses pengecatan, ia menjelaskan rangkaian upaya yang berurutan dari sisi manufaktur. Menurutnya, ia tetap tidak melupakan setiap teknisi yang berada di proses pengecatan perlu memperhatikan gerak tubuh dimana sudut gerak dan posisi tangan berpengaruh besar dalam menentukan hasil akhir.
Termasuk juga, ini yang menurut Suzuki-san juga sangat penting, kepekaan lima indera manusia yang dianggapnya menjadi penentu setiap tahap pengecatan bisa berhasil diselesaikan dengan hasil terbaik.
Kenji Suzuki tidak pelit untuk membagikan ilmu pengecatan yang disampaikan ke setiap awak Mitsubishi di bidang pengecatan. Mulai dari awak baru hingga para teknisi veteran.

Salah satu trik yang acap kali disampaikan adalah soal touch-up atau membuat cat sesuai tabel warna dan pengecatan pada permukaan besi.
“Kami biasanya secara manual melakukan pelapisan cat dasar, top coat, clear coat, sampai kemudian memeriksa secara detail ketebalan lapisan terakhir atau biasa disebut film. Tahap terakhir sangat penting karena ketebalan semua lapisan cat punya toleransi hanya sampai 0,1 milimeter. Jadi semua lapisan cat yang ada harus tersusun setipis selembar bahan film namun harus sangat kuat,” buka Suzuki-san.
Dilanjutkannya lagi, jika ada salah satu dari susunan cat itu komposisinya tidak akurat maka bisa dipastikan akan ada semburan cairan yang berlebih. “Memang hal itu bisa saja diperbaiki, namun sangat penting adanya teknisi yang mampu melihat secara visusal hasil dari perbaikan itu sudah sesuai dengan target ketebalan yang telah ditentukan,” jabarnya lagi.
Beragam pengalaman yang dimiliki pria yang saat ini bertugas di unit produksi di kota Okazaki membuatnya dinobatkan sebagai “Meister” oleh pihak Mitsubishi Motors.
Hanya mereka yang punya kemampuan teruji dalam hal; kemampuan individu, penyelesaian masalah lintas sektoral, mampu menemukan pola atau metode proses kerja yang baru, serta dedikasi tinggi untuk peningkatan standar mutu maupun produktivitas kerja, dan terakhir bisa menyiapkan generasi penerus yang juga punya skill tinggi. (EW)

