OTODRIVER - Mitsubishi Motors Corp memutuskan untuk tidak bergabung dalam rencana merger Nissan Motor Corp dan Honda Motor Corp.
Mengutip dari Bloomberg, Mitsubishi merupakan produsen mobil yang lebih kecil dan sahamnya dimiliki Nissan. Ada kekhawatiran bahwa pabrikan Tiga Berlian ini bakal alami kesulitan atau malah kehilangan kendali untuk mempengaruhi perusahaan induk. Mereka pun akan fokus untuk memperkuat pangsa pasarnya di Asia Tenggara.
Walau demikian Mitsubishi mengatakan tengah mempertimbangkan berbagai opsi dan memutuskan arah secara spesifik.
Bulan lalu, kedua Nissan-Honda mengungkap rencana untuk mencapai kesepakatan yang secara efektif akan membuat Nissan di bawah kendali Honda. Pasalnya produsen mobil Jepang kini sedang berjuang untuk mampu bersaing di industri mobil global yang semakin kompetitif.
Kalaupun ketiganya sepakat untuk melakukan merger, masing-masing akan tetap beroperasi dengan mereknya sendiri.
Saat ini 24,5 % saham Mitsubishi dimiliki oleh Nissan, di mana sebelumnya Nissan memiliki kepemilikan atas Mitsubishi sebesar 30% sejak 2016 silam.
Keputusan merger ini diambil untuk mengejar ketertinggalan produsen-produsen Jepang ini terhadap rival sesama Jepang ataupun pabrikan China yang semakin mendunia dan berpengaruh.
Merger Honda, Nissan dan Mitsubishi akan menjadikan salah satu produsen mobil terbesar di dunia, meskipun grup tersebut masih lebih kecil dari Toyota Motor Corp.
Sementara, pemegang saham terbesar Nissan yakni Renault SA dari Prancis, mengatakan bahwa pembicaraan dengan Honda masih dalam tahap awal.
Dalam pernyataannya, Renault yang memiliki 36% saham Nissan juga mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan semua opsi dan terus menjalankan strateginya, termasuk proyek-proyek bersama dengan Nissan. (SS)