BUS-TRUCK – Bagi PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) mitra perusahaan karoseri tidak hanya untuk membangun bodi bagi kendaraan penumpang seperti bus. Perusahaan karoseri yang spesialis angkutan barang juga jadi perhatian serius.
Salah satunya adalah PT Sigma Rekayasa Prima (Sigma) yang beberapa waktu lalu (14/8) menggelar media workshop di unit produksi mereka di Cikarang, Jawa Barat.
Jika dalam perspektif karoseri untuk membawa penumpang soal estetika tidak bisa terlepas dari sebuah desain.
Dalam proses pembangunan bodi kendaraan niaga dengan kebutuhan sektor pertambangan yang menuntut ketahanan tinggi di medan berat jadi lain ceritanya.
Direktur Operasional Sigma, Muhammad Arif Saifudin, secara singkat menyebutkan bahwa kekuatan dari kontruksi bodi baru, atau sering disebut sebagai attachement, jadi hal yang pantang terabaikan.
Sejurus kemudian diterangkan oleh Arif, kekuatan bodi baru itu juga bsia diberikan garansi pemakaian. Kondisinya terpisah dari pemberian garansi atas platform truk Mercedes-Benz yang dikeluarkan oleh pihak DCVI.
Baca juga: Spare Part Truk Mercy Versi Murah Dirilis Ke Pasaran
Baca juga: Dunia Angkutan Nasional Masih Ada Sinyal Positif, Ada Peningkatan Pengguna Jasa
Karena itulah baik pihak Sigma dan DCVI, disebutkan oleh Arif, dalam setiap kesempatan melakukan koordinasi intensif jika ada pesanan dari pihak operator. Prosesinya dengan mengikuti Mercedes-Benz Truck Bodybuilder Guidelines, mulai dari tahap desain, konstruksi, hingga integrasi sistem, dengan pendampingan teknis dari tim Truck Bodybuilder Advisory (BBA) DCVI.
Masih menurut Arif, perusahaan karoseri nasional secara prinsip sudah mampu memenuhi standar internasional sekaligus menjawab kebutuhan spesifik pasar domestik.
Dipungkaskan oleh Truck Bodybuilder Advisor DCVI, Hendro Sembodo, keberhasilan industri kendaraan niaga bergantung pada kekuatan ekosistemnya. Ia menyebutkan kalau Sigma adalah mitra strategis DCVI yang mampu menggabungkan teknologi global dengan keahlian lokal, sehingga menghasilkan kendaraan yang sesuai dengan karakteristik medan dan kebutuhan industri tambang Indonesia. (EW)
