BUS-TRUCK – Interior nampaknya jadi tema utama dari barisan bus yang muncul di GIIAS 2025.
Karena barisan SR3 dari Laksana, Avante dari karoseri Tentrem, dan Jetbus 5 dari Adiputro bisa disebut tampil dalam versi minor change maupun major change untuk tampilan eksterior.
Kalaupun ada yang boleh disebut tampil dalam versi model change dari sisi eksterior adalah Skylander R25 dari New Armada.
Meski begitu, secara umum detail kabin dari semua karya karoseri di GIIAS 2025 berubah signifikan. Tentu saja, itu disebabkan setiap operator punya kebutuhan detail kabin yang berbeda untuk setipa rute.
Bahkan bus untuk layanan pariwisata juga berbeda dibandingkan untuk rute-rute AKAP.
Direktur PT Rimba Kencana, Permadi, saat ditemui disela-sela ajang GIIAS 2025 yang lalu menyebutkan bahwa secara prinsip pihaknya tidak banyak merubah desain jok penumpang jika dibandingkan produk yang muncul di GIIAS 2024.
Kalaupun ada lebih banyak pada detail jok seperti jahitan, jenis ataupun motif pelapis jok, maupun head rest sampai arm rest.
Baca juga: Jangan Bawa Barang Ini Saat Naik Bus
Baca juga: Inilah Bus Sleeper ‘Pertama’ Di Indonesia
Maksimalisasi kenyamanan penumpang
Untuk sejumlah bus dari karoseri Laksana dan Tentrem, Permadi menyebutkan inovasi Rimba Kencana fokus pada maksimalisasi kenyamanan. Salah satunya dengan membuat struktur baru atas lapisan busa yang akan menopang bagian belakang tubuh penumpang dengan lebih smooth.
Tentu dengan pelapis jok lebih lembut yang diklaim akan lebih bisa menambah tingkat kenyamanan penumpang.
Selain itu Permadi juga menyebutkan bahwa saat ini sejumlah operator bus, baik AKAP maupun Pariwisata, juga semakin mempertimbangkan ketersediaan leg rest dan foot rest.
Menurutnya opsi kedua peranti itu untuk memaksimalkan jok penumpang untuk bisa direbahkan serupa jok sleeper pada bus dengan kelas eksekutif.
Sejurus kemudian oleh pria yang bermarkas di Malang, Jawa Timur, ini menyebutkan opsi idealnya memang pasang leg rest dan foot rest secara bersamaan.
Meski begitu ia juga mengakui bahwa opsi pemakaian salah satu atau keduanya dari peranti itu memang akan berkompromi dengan ketersediaan ruang bus yang juga sesuai rencana jumlah penumpang serta formasi jok.
Dipungkaskan oleh Permadi, baik foot rest dan leg rest merupakan opsi tambahan untuk meningkatkan potensi kenyamanan sebuah bus. Membuat desain joknya sendiri yang nyaman adalah faktor utamanya. (EW)
