BUS-TRUCK - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berkomitmen dalam menambah 200 unit bus listrik hingga akhir 2024 untuk meningkatkan kualitas udara dan efisiensi operasional. Seperti dikutip dari Antara.
Kebijakan itu guna mendukung upaya pengurangan polusi udara serta peningkatan pelayanan transportasi publik di wilayah Jakarta yang ramah lingkungan.
Dua ratus unit bus listrik itu di awal tahun 2025 sudah dioperasikan secara bertahap di 13 koridor untuk memenuhi kebutuhan mobilitas warga Jakarta.
1 Blok M – Kota.
2 Pulo Gadung - Monumen Nasional.
4 Pulo Gadung – Galunggung.
5 Kampung Melayu – Ancol.
6 Ragunan – Galunggung.
6A Ragunan - Balai Kota via Kuningan.
6B Ragunan - Balai Kota via Semanggi.
6V Ragunan - Senayan Bank DKI.
8 Lebak Bulus - Pasar Baru
10 Tanjung Priok – PGC.
11 Pulo Gebang - Kampung Melayu.
12 Pluit - Tanjung Priok.
13 Senen - Jakarta International Stadium.
Penambahan bus listrik merupakan bagian dari upaya Transjakarta untuk mencapai target "net zero emission" pada tahun 2050.
Selain itu, Transjakarta juga berkomitmen untuk memastikan 100 persen armada berbasis listrik pada tahun 2030. Langkah ini diambil untuk mendukung keberlanjutan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih di Jakarta.
Dengan hadirnya bus listrik, Transjakarta tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi polusi udara, tetapi juga meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi para penumpang.
Penggunaan bus listrik diharapkan dapat menjadi solusi transportasi ramah lingkungan yang lebih baik, sekaligus meningkatkan kualitas layanan publik.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan rute bus listrik Transjakarta, masyarakat dapat mengunjungi situs resmi Transjakarta atau menghubungi layanan pelanggan yang tersedia.
Perlindungan bagi penumpang wanita
Di lain kesempatan, Pemerintah Provinsi Jakarta bersama pihak terkait memperkuat upaya pencegahan dan penanganan pelecehan seksual terutama di transportasi publik.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Mochammad Miftahulloh Tamary, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan, yakni berkolaborasi dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melalui pembentukan Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang saat ini tersedia di seluruh koridor Transjakarta.
"Pos ini dilengkapi dengan petugas yang telah dilatih khusus untuk menerima pengaduan terkait kekerasan seksual dan memberikan rujukan ke lembaga terkait untuk tindak lanjut," ujar Miftahulloh dalam keterangannya di Jakarta, pekan ini (20/1).
Selain menyediakan pos pengaduan, Dinas PPAPP DKI Jakarta bersama Transjakarta juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, melalui materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) berupa video dan poster yang ditayangkan di armada Transjakarta.
"Materi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran pengguna transportasi publik tentang pentingnya pencegahan kekerasan seksual dan langkah-langkah yang harus dilakukan jika menjadi korban atau menyaksikan kejadian tersebut," urai Miftahulloh.
Ditambahkannya lagi, Dinas PPAPP DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pencegahan kekerasan seksual dengan melaporkan kejadian melalui Pos SAPA atau saluran pengaduan resmi yang disediakan oleh pemerintah.
"Kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual di transportasi publik," pungkasnya. (EW)
Baca juga: VKTR Rilis Bus Listrik Versi CKD
Baca juga: Transjakarta: Sanksi Tegas Bagi Pramudi Tabrak Kendaraan Lain