Menu


Terhubung Bersama Kami

OtoDriver logoMember of :Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Bustruck.id. All rights reserved.
BerandaMobilityBus

Hingga Maret 2025 Sudah Terjadi 222.602 Kecelakaan Melibatkan Angkutan Barang

Teknologi kendaraan komersial yang makin maju butuh juga regulasi operasional yang canggih.
Bus
Kamis, 8 Mei 2025 20:00 WIB
Penulis : Erie W. Adji
Usia pakai kendaraan niaga perlu diatur lebih ketat lagi demi semakin jamin keselamatan. (Foto: Antara)


BUS-TRUCK – Dalam perjalanan satu minggu terakhir terjadi sejumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan komersial. Bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. 

Kecelakaan bus yang terguling di Padang Panjang, Sumatra Barat, kemudian ada sebuah angkutan kota di Purworejo hancur berantakan akibat ditabrak truk yang gagal menyalipnya. Dan ada juga sebuah truk boks harus dihantam KRL di wilayah Bojonggede, Bogor. 

Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hananto Prakoso, dalam Diklat Pemberdayaan Masyarakat Pengemudi Angkutan Barang Berkeselamatan Angkatan V hingga XVI pertengahan April lalu (9-11/4), pernah menyoroti masih tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan niaga.

BACA JUGA

Hananto menyebutkan, seperti dikutip dari Antara (13/4) data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) milik Korlantas Polri sepanjang Januari 2024 sampai dengan Maret 2025 mencatat telah terjadi kasus kecelakaan lalu lintas sebanyak 222.602 kasus yang melibatkan kendaraan angkutan barang sebesar 10,25 persen.

"Artinya terdapat lebih dari 22 ribu kecelakaan lalu lintas melibatkan kendaraan angkutan barang," ungkap Hananto. Keterangan ini belum menyebutkan data yang kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan penumpang berbagai ukuran. 

Banyak unggahan di media sosial yang ‘rutin’ menyabutkan adanya kecelakaan di jalur tol maupun arteri yang melibatkan bus, mikrobus, sampai angkutan kota. 

Jika bukan karena kelelahan, dugaan penyebab yang muncul adalah faktor klasik yaitu ‘rem blong’.  

Tidak berlebihan jika Hari Angkutan Nasional beberapa waktu lalu (14/4) patut digaungkan terus soal keselamatan berkendara. 

Baca juga: Kelangkaan Pengemudi Bus Sudah Di Tahap ‘Meresahkan’

Baca juga: 22 Ribu Laka Sampai Maret 2025 Melibatkan Kendaraan Angkutan Barang, Ini Strategi Kementerian Perhubungan

Perlunya revitalisasi UULLAJ No.22 Tahun 2009 

“Revitalisasi regulasi lalu lintas, seperti yang diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sangat penting untuk menciptakan ekosistem transportasi yang lebih aman dan teratur. Kami mendukung langkah pemerintah mengenai truk ODOL (Over Dimension, Over Load), yang berkontribusi pada 12 persen kecelakaan lalu lintas,” ungkap Division Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rian Erlangga.

Sejurus kemudian Rian juga menyebutkan bahwa pembenahan regulasi itu harus sinkron antara regulasi pusat dan daerah untuk memastikan implementasi yang konsisten. 

Kehadiran kendaraan niaga yang makin canggih butuh regulasi di jalan raya yang lebih modern juga (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)

Hal serupa juga diutarakan oleh Head of Customer Service and Parts (CSP) Commercial Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) Faustina. Dihubungi beberapa waktu lalu (24/4), ia juga mencontohkan kebutuhan yang mendesak soal penertiban truk Over Dimension Overloading (ODOL) agar semakin tercipta upaya peningkatkan keselamatan dan menjaga kualitas infrastruktur jalan. 

“Penerapan aturan ini tentu membutuhkan masa transisi dan sosialisasi, namun sejalan dengan visi jangka panjang untuk sistem transportasi barang yang lebih aman dan berkelanjutan,” jabar Faustina. 

Ia kemudian juga menaruh harapan kalau revitalisasi regulasi tersebut juga mencakup pengetatan standar layanan dan keselamatan bagi kendaraan umum. 

Tidak lupa, harapan juga ditaruh pada adanya upaya merevisi dan memperkuat aturan soal kelaikan dan keselatam di jalan itu.  “Misalnya terkait kelayakan jalan bus, pembatasan jam kerja pengemudi, dan persyaratan teknis kendaraan,” sebutnya. 

Tujuannya, agar pembaruan regulasi bisa menekan angka kecelakaan serta meningkatkan kenyamanan penumpang. 

“Kecelakaan truk dan bus kerap dipicu oleh faktor kelalaian perawatan kendaraan dan kelelahan pengemudi. Oleh karena itu, revitalisasi aturan perlu menyentuh hal-hal krusial semacam wajib perawatan berkala untuk armada niaga dan penerapan safety management pada operator angkutan,” pungkas Faustina. (EW)

Kini sudah ada bus dengan fitur ADAS, regulasi jalan raya perlu mengejar ketertinggalannya (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)Regulasi soal kondisi darurat bus ataupun truk listrik bisa dibilang belum ada di Indonesia (Foto : Otodriver/Erie W. Adji)


Tags Terkait :
Kecelakaan Bus Truk
Bagikan Ke :


Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait


Bus
Mengawali 2025: Laka Bus Rem Blong Minta Nyawa Lagi

Sudah waktunya darurat ‘ramp check’?

10 bulan yang lalu


Truk
Komponen Inilah Penyebab ‘Rem Blong’ Di Truk

Masih jauh dari panggang perihal budaya keselamatan berkendara

9 bulan yang lalu


Bus
Pemerintah Dianggap Tidak Tegas Bertindak, Sehingga Kecelakaan Bus Terus Terjadi

Akibat regulasi ‘nangung’ dan pengawasan ala kadarnya.

6 bulan yang lalu


Truk
Pramudi Truk Tronton Nahas Di Semarang jadi Tersangka

Truk melintasi di jalan sebelum waktu yang ditentukan

1 tahun yang lalu


Berita
Kemenhub: Usia Pakai Bus Pariwisata Maksimal 15 Tahun

Perlu kesadaran bersama soal keselamatan bagi semua pihak

1 tahun yang lalu


Berita
Ramp Check Bus Pariwisata Serentak Di Libur Idul Adha

Masyarakat tetap diminta ikut pantau lewat aplikasi Mitra Darat dan Spionam

1 tahun yang lalu


Berita
Masih Banyak Laka Bus, Kemenhub Harus Berbenah

Sudah waktunya juga revisi UU LAJ

1 tahun yang lalu


Berita
Masih Terjadi, Bus Pariwisata Mengalami Kecelakaan

Dugaan penyebab masih karena berusaha menyalip kendaraan di depannya

1 tahun yang lalu


Terkini

Bus
Cititrans Tampil ‘Kalem’ Sambil Terus Tambah Armada

Termasuk operator yang konsisten dengan standar pelayanan tinggi untuk bus AKAP dalam hal kondisi armada dan hospitality

15 jam yang lalu


Bus
Hino GB 150 L Jadi Andalan Baru Untuk Medium Bus Pariwisata

Medium bus makin jadi pilihan operator segmen AKAP, AKDP, dan Pariwisata karena efisien serta daya angkut yang membesar.

1 hari yang lalu


Bus
Peranti Telematika Kini Semakin Diperlukan Untuk Bus AKAP

Operator bus kini semakin banyak memasang peranti telematika bus AKAP. Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan, mulai dari memantau kecepatan hingga sopir ngantuk.

1 hari yang lalu


Bus
DCVI Konsisten Dukung Peningkatan Standar Mutu Industri Karoseri Nasional

Standarisasi global bagi perusahaan karoseri terus ditingkatkan untuk peningkatan standar pelayan bagi penumpang.

1 hari yang lalu


Pikap
Mencoba Keganasan Ford Ranger Raptor 3.0 V6 Di Lintasan Offroad

Performanya pas untuk 'dua alam' yang bisa simultan disesuaikan dengan hanya menekan tombol-tombol

1 hari yang lalu